Kamis, 14 Mei 2009

PENGEMBANGAN MINAT BACA 
LEWAT EVENT AKBAR (PILPRES 2009)
Oleh : Muhammad Pahmin Kaisupy*


Membaca, pada hakikatnya merupakan kegiatan untuk emperoleh informasi melalui 
simbo-simbol tercetak yang tidak terbatas pada buku, tetapi juga mencakup 
surat kabar, Brosur, Leaflet, papan nama, media eletronik, dan lain-lain. 
Karena yang dibaca itu adalah symbol-simbol maka makna atau informasi yang diperoleh adalah abstrak. Dengan demikian, membaca dapat pula diartikan berpikir abstrak, yakni membayangkan suatu benda atau kejadian tanpa melihat atau mengalaminya sendiri. (Dr. Jimly Asshiddiqir, SH)

Salah satu tujuan kemerkdekaan Indonesia disebutkan dalam UUD 1945 ialah mencerdaskan kehidupan bangsa secara menyeluruh dan merata yang dilakukan antara lain melalui proses pendidikan itu sendiri berkaitan lansung dengan kegiatan belajar dan membaca.
Mengembangkan minat baca merupakan proses pembentukan masyarakat gemar membaca merupakan salah satu ciri khas masyarakat maju. Akan tetapi kemajuan dalam memberikan kemampuan dasar untuk belajar, baca, tulis, dan hitung nampaknya itu dirintis dari minat baca masyarakat yang masih perlu ditingkatkan.
dalam upaya peningkatan minat baca masyarakat tersebut, maka pertanyaannya adalah factor-faktor apa saja yang patut diperhatikan serta strategi dan cara-cara yang diperlukan dalam meningkatkan minat baca itu sehingga dapat mencapai tujuan. Pada majalah Dinamika edisi Maret-April 1998 Dr. Jimly Asshiddiqir, SH menguraikan bahwa peningkatan minat baca ini harus dibicarakan dalam hubugannya dengan pelatihan pengelolaan Perpustakan bagi kepala sekolah (SD) inti, maka pembahasan tentang pertanyaan diatas diarahkan pada lingkungan Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, ujarnya. 
Lain halnya dengan paparan Dra. B Rohingah, MM pada Pelatihan Master Trainers dan Penyuluhan Tenaga Pengelola Taman Baca Masyarakat 27 Juni s/d 1 Juli 2003 di Yogyakarta, beliau lebih meniti beratkan pada perpustakaan untuk mengembangkan minat baca masyarakat. “perpustakaan harus mampu menyediakan koleksi yang mengandung informasi mutakhir sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sebaiknya mesyarakat juga harus berperan aktif dalam memanfaatkan perpustakan dan pengembangan minat baca untuk memenuhi kebutuhan informasi yang tepat dan akurat”paparnya pada saat memberikan pelatihan.
Namun disisi lain Djuchairah Faradilla Sangadji siswa MTs Negeri Batu Merah Ambon memberikan komentarnya seusai kegiatan menyambut Bulan Gemar Baca dan Hari Kunjungan Perpustakaan pada tanggal 14 September 2008 di gedung Asari Al-Fattah Ambon yang dilakukan Sanggara Kreativitas Asuhan Kak Iwan Manggala dalam komentarnya bahwa untuk meningkatan minat baca masyarakat perlu adanya toko buku Standar seperti Gramedia, dengan adanya toko buku standar dapat mendorong siswa untuk gemar membaca. Menurut dia juga di setiap sudut kota harus ada toko-toko buku seperti di halte Bis, terminal, Bandara dan tempat-tempat dimana orang sering duduk atau menunggu sesuatu, (perbandingan Makassar)
Dari tiga komentar yang berbeda diatas sangatlah luar biasa untuk menjawab problematika masyarakat dalam upaya meningkatkan minat baca. Beberapa kegiatan Sanggar telah di tampilkan, sampai kini kegiatan yang dilakukan lebih dan selalu memfokus pada “Promosi Minat Baca dan Taman Baca Masyarakat (TBM)” yang mempunyai muatan inovativaf: bacaan menarik, berwarna, berkhidmat, dan pengetahuan populer. 
Salah satu kegiatan yang sangat khas yang dilakukan adalah Pekan Komik dan Tampil Mendongeng. Sejak eksis pada Maret 1999 sampai kini sanggar telah banyak melakukan terobosan-terobosan dengan mendesain, memimpin kelompok belajar, membuat training trauma konselin pasca kerusuhan , kajian kontinyu tentang dunia anak dan pendidikannya, obrolan akhir tahun, kelas Olimpiade, Cas Cis Cus bahasa inggras, Seminar menyabut bulan gemar baca dan hari kunjungan perpustakaan, dan banyak lagi kegiatan yang telah dan sedang lakukan sampai kini.
Kali ini untuk mendukung program promosi minat baca, Sanggar hadir dengan nuansa yang berbada dalam mempromosikan minat baca masyarakat itu sendiri. berbekal konsep, referensi dan koleksi sejak 1997, kami merasa optimis untuk mengembangkan minat baca di Maluku dalam mengimbangi kota Makassar. Kami mengambil kesempatan menyambut Pilpres 2009 untuk mempromosikan minat baca dengan membuat kelompok Indenpeden dalam mengekspesikan karya anak bangsa yang diberi nama “Posko Pilpres 2009”. Pertanyaan mendasar yang mungkin bermunculan dari berbagai pihak, Apa hubungannya Pilpres dengan Minat baca…? 
Sederhananya Pilpres 2009 adalah pesta demokrasi 5 tahun sekali. Ini menjadi satu pembelajaran penting buat kita semua untuk mengajak dan memacu anak, remaja dan masyarakat mencari dan memburu informasi aktual terkini (Pilpres 2009), hal ini secara tidak lansung mereka mencari sumber informasi. otomatis koran, TV, majalah bulletin yang mereka cari. Hal ini (Posko Pilpres) pernah kami lakukan pada Pilpres 2004 kemarin dan akan menjadi model dalam mengembangkan minat baca. Posko Pilpres merupakan satu wadah Sanggar yang membuka ruang kepada masyarakat untuk berdiskusi, berdialog dan sebagai agen Informasi terkini. 
Sebagai anak bangsa yang ingin mengabdi kepada bangsa maka dari wadah ini juga mungkin dapat membantu pemerintah khusunya Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panwaslu dan mereka yang meyelenggarakan event akbar ini dalam rangka menyalamatkan pemilihan Pilpres 2009. Ini momen terpenting untuk menentukan bangsa ini 5 tahun kedepan. Keganjalan dan kekurangan pada Pemilu Legislatif 2009 kemarin dapat menjadi cermin buat perbaikan pada Pilpres 2009 nanti.
Tanggal 3 Mei kemarin Sanggar membuat Obrolan Santai mengenai Pilpres dengan tema Ekspresi Anak Bangsa “Menyelamatkan Pemilihan Pilpres 2009” yang ikuti oleh unsur OKP, mahasiswa, masyarakat, dan praktisi/pemerhati pendidikan.
Megakhiri tulisan ini penulis mengharapkan masyarakat Maluku lebih intens lagi membantu pemerintah mengembangkan minat baca masyarakat dengan melakukan berbagai kegiatan dengan memanfaatkan berbagai event local maupun nasional dalam mempromosikan minat baca masyarakat. Anak, remaja dan pemudalah yang akan menentukan bangsa ini kedepan. Juga penulis mengharapkan marilah kita semua dari berbagai kalangan untuk membantu pemerintah menyukseskan Pilpres 2009 juli nanti. Marilah bergandengan tangan menyelamatkan pemilih Pilpres 2009 dari Virus Golput. Akhirnya Bangsa membaca, bangsa barjaya.